DISKUSI HMI KOMISARIAT UNTAG JAKARTA DITENGAH PANDEMI COVID-19



DISKUSI HMI KOMISARIAT UNTAG JAKARTA DI TENGAH PANDEMI COVID-19





16 April 2020, Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat UNTAG Cabang Jakarta Pusat-Utara, ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan Komisariat Untag, Ayunda Rifkah Romizah, melihat bahwa dalam pandemi COVID-19 ini mahasiswa tidak boleh menghilangkan salah satu ciri khasnya yakni sebagai kaum intelektual. Julukan kaum intelektual yang melekat pada mahasiswa tidak terlepas dari kebiasaan mahasiswa yang sering mengadakan diskusi ataupun kajian terhadap isu-isu yang beredar.

Berangkat dari hal tersebut Ayunda Rifkah Romizah berinisiatif untuk mengadakan diskusi online yang terbuka untuk umum yang diadakan di grup WA, supaya mahasiswa secara umum khususnya kader HMI tidak menghilangkan ciri khasnya yang mengadakan kajian terhadap isu-isun terkini.

Tema yang diangkat dalam diskusi ini adalah Menelaah Pandemi Covid-19 Dari Perspektif Kebijakan Pemerintah dan Psikologi Kesehatan. Dalam diskusi tersebut dibagi 2 sesi penyampaian materi oleh masing-masing pemateri. Materi pertama tentang kebijakan publik yang dibawakan oleh Ayunda Yusticia dari Bendahara Umum BPL HMI Cabang Jakarta Pusat-Utara dan materi kedua dibawakan oleh Kakanda Ikhna Abdul dari Bidang PTKP HMI Komisariat Untag Jakarta dengan membawakan materi psikologi kesehatan.

"diskusi online tadi saya merasa deg-degan karna pesertanya diluar ekspetasi kita dengan lebih dari 200 peserta, tapi alhamdulillah diskusinya berjalan lancar dan mendapat respon baik dari peserta, bahkan ada peserta yang ingin meminta adanya diskusi lagi." papar Ayunda Yusticia saat ditanya kesannya sebagai pemateri diskusi online tersebut.

Pemateri kedua yang membahas tentang psikologi kesehatan juga memberikan komentar "alhamdulillah lumayan lancar meskipun pasti ada aja kekurangan nya, dan jujur kemaren gw merasa panik dan cemas bgt ngeliat isi grup nya udah penuh, dan beberapa temen gw juga minta masuk , berarti kan ada ketertarikan dari org lain, dan menurutt gw program kaya gini bagus sih, harus terus di jalan kan, sambil sebar nama komisariat juga".

Diskusi online ini berakhir dengan dibukanya kolom komentar pada grup diskusi diaplikasi WA agar para peserta dapat berdiskusi lepas.

. Untuk satu sertifikat satu nama harap Registrasi Ulang lewat link di bawah ini.
Harap diperhatikan, ketentuan registrasi diisi paling lambat hari Kamis, 16 April pukul 15.00 wib yaa, kanda yunda. Terima kasih.


instruksi diskusi online


Assalamualaikum Wr Wb
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin. Pertama-tama mari kita panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya kita dapat bersilaturrahmi pada forum diskusi online kali ini yang insyaAllah bermanfaat bagi kita semua.
Tidak lupa shalawat serta salam kita curahkan kepada nabi besar kita Nabi Muhammad SAW yang telah memperbaiki peradaban manusia yang bisa kita rasakan hingga saat ini.
Untuk mengefektifkan waktu langsung saja mari kita buka acara diskusi online dengan tema ‘Menelaah Pandemi Covid-19 Dari Perspektif Kebijakan Pemerintah dan Psikologi Kesehatan’ ini dengan membaca
Bismillahirrahmanirrahim

ketua umum hmi komisariat untag jkt “ bismillah”
demisioner ketua umum hmi komisariat untag jkt yusticia “bismillahirrahmanirrahim”

 “ Bismillahirrahmanirrahim”

 Baiklah terimakasih untuk teman-teman sekalian karena tetap menjaga produktivitas dan #StayatHome di tengah pandemi corona seperti saat ini.
Sebelum saya mulai diskusi kali ini, saya akan memaparkan beberapa peraturan dalam diskusi online kali ini, diantaranya yaitu:
1. Selalu menjaga etika dan kesopanan selama diskusi online berlangsung.
2. Peserta diharapkan mengikuti diskusi online ini sampai selesai secara keseluruhan.
3. Diperbolehkan untuk para peserta makan dan minum selama diskusi online berlangsung.
Tak kenal maka tak sayang. Sebelum saya memaparkan CV dari Pemateri, ijinkan saya memperkenalkan diri terlebih dahulu. Saya Rifkah Romizah menjabat sebagai Kabid PP Komisariat Universitas 17 Agustus 1945 Cabang Jakarta Pusat-Utara yang pada kesempatan kali ini berperan sebagai moderator yang akan mengatur jalannya diskusi online pada malam ini.

Berikut CV dari Pemateri pertama yang akan membahas Pandemi Covid-19 dari Perspektif Kebijakan Pemerintah.
Nama : Yusticia Tria Parwita
TTL : Ketapang, 3 Januari 1997
Jabatan : BPL HMI Jakarta Pusat utara 2019/2020
Training :
Training Formal :
1. LK-1 Komisariat Untag Cab Jakarta Pusat-Utara
2. LK-2 Cabang Batam
Training Non-formal:
1. SC Cabang Jakarta Pusat-Utara
2. LKK Cabang Ketapang
Status : Mahasiswi Jurusan Administrasi Publik FISIP Untag Jakarta

Tanpa berlama-lama lagi, saya persilahkan Ayunda Yusticia untuk memaparkan materinya







Selanjutnya saya buka sesi tanya jawab. Dimana pada sesi ini saya beri waktu 10 menit untuk para peserta menyimak dan mengajukan pertanyaan lewat private chat ke moderator. 2 pertanyaan paling cepat akan dipilih ke dalam grup untuk didiskusikan. Silahkan..

Dengan format Nama dan Asal Cabang.

pemateri ayunda yusticia “ ada tambahan dulu moderator
, karena di powerpoint hanya intinya saja

moderator “baik pemateri saya persilahkan”





pemateri ayunda yusticia "sebentar masih adzan "

moderator “Forum dipending selama 10 menit untuk mendengarkan adzan isya.
Bismillahirrahmanirrahin, dengan ini forum saya buka kembali.
Dan saya persilahkan Pemateri untuk melanjutkan pemaparannya..”




Terimakasih ayunda yusticia yang telah memaparkan materinya. Saya beri waktu tambahan 5 menit untuk para peserta menyimak dan mengajukan pertanyaan lewat private chat ke moderator dengan menyebutkan nama dan asal cabang.

Berikut 2 pertanyaan yang terpilih:

Asslamuallaikum
Sya Ytasrin dari cbg Kendari, mohon maaf sblmnya Yunda, sblmnya kan jls tema diskusinya kita itu menelaah pandemi ini dari perspektif kebijakan publik & psikologi kesehatan.
Sesuai dari materi disikusi malam ini, Berarti ada tiga poin khusus yg akan kita bedah malam ini khususnya dibidang kebijakan publik, yaitu perpu no 1 tahun 2020, keppres no 11 tahun 2020= fan PP no 21 tahun 2020.
Saya minta pemateri untuk menjelaskan hal tersebut dahulu, sblm masuk dlm protokol kesehatan.
Trimakasih. Wasalam..

Yunni_cabang Tuban
Assalamualaikum yunda izin bertanya.
1. Apakah kebijakan fisycal distancing maupun sosial distancing dan dirumah aja yg diterapkan pemerintah ini efektif untuk menekan penyebaran pandemi covid-19? Melihat kondisi masyarakat juga mau tidak mau harus tetap bekerja guna memenuhi kebutuhan hidup.nya
Sebab tidak sepenuhnya bantuan dialokasikan ke seluruh lapisan masyarakat. (contoh kecil saja didesa saya sendiri salah satu kepala rumah tangga mau tidak mau harus tetap bekerja jualan di sby (jelas" zona merah)  guna menafkahi keluarga dan ketika pulang akan jadi ODP). Itu menurut pemateri bagaimana?

Kemudian saya persilahkan Yunda Yusticia untuk menjawab 2 pertanyaan tersebut..





moderator "Karena mengingat minimnya waktu yun, lebih baik pertanyaan kedua juga langsung dijawab"






Terimakasih untuk pemateri yang telah menjawab 2 pertanyaan diatas. Apabila ada tanggapan dari teman-teman, saya persilahkan untuk private chat ke moderator, namun tetap menggunakan etika dengan baik terimakasih

Berikut tanggapan yg diberikan kpd pemateri:

nama rahmat hasrun cabang Gowa raya.jadi dari apa Yang kemudian yg di paparkan oleh pemateri kemudian muncul sedikit terganjal dalam pikiran saya tentang Corona, kebijakan yang di keluarkan pemerintah yang tdk berdasarkan yaitu di mana pemerintah mengeluarkan narapidana maka muncul peradikma bahwa Corona di hadiri di Indonesia  itu ada unsur politik, karena ingin membebaskan kawanya yg ad dalam penjara dengan dalil yg TDK mendasar, apakah kehadiran Corona    ini ada sangkut pautnya dengan ingin di tetapkan omnibus low?  Yang kedua Apa keterlibatan dunia terhadap Corona ini? Apakah konspirasi global atau apa?



Terimakasih saya sampaikan kepada pemateri pertama, Ayunda yusticia  yang telah memberikan materi yang luar biasa yang InsyaAllah akan bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.


Untuk meminimalisir waktu, langsung saja kita lanjutkan ke diskusi selanjutnya, yaitu mengenai Pandemi Covid-19 dari Perspektif Psikologi Kesehatan.
Namun sebelum saya mulai, ijinkan saya memaparkan CV dari Pemateri kedua.
Nama : Ikna Abdul Kholik
TTL : Garut, 13 Agustus 1998
Jabatan : Bidang PTKP Hmi Kom Untag
Status : Mahasiswa Institut Kesehatan Indonesia dan Stai Salahudin Al-Ayyubi
Training :
Training Formal :
LK-1 Komisariat Untag Cab Jakarta Pusat-Utara

ayunda Yusticia: terima kasih juga utk moderator dan teman2,
mohon maaf karena ruang dan waktunya terbatas , nanti kita bahas lagi setelah diskusi ini selesai. kita bisa sharing ilmu, karena saya juga butuh pandangan teman2

moderator “ Terimakasih ayunda, nanti akan kita buka sesi diskusi bebas setelah pemaparan pemateri kedua/forum selesai. Langsung saja saya persilahkan kanda @ikna hmi untuk memaparkan materinya.”
kakanda ikhna "Assalamualaikum warhamatullahi wabarakatuuh
selamat malam teman teman semua nyaa "
Bagaimana kabar nyaa ? Mudah2an selalu baik ya dan sehat, meskipun dalam situasi dan kondisi seperti saat ini ini.  Waktu sudah semakin larut malam, tapi mudah2an semangat teman teman tidak ikuta  larut juga yaa"

Insyaallah saya akan menjelaskan lebih ke intinya saja, biar nanti kita lebih banyak sharing di sesi pertanyaan atau setelah nya

























Ini Himpsijakartaraya - kakanda ikhna



moderator : terimakasih kanda ikna yang telah memaparkan materinya. Mohon maaf teman-teman, karena mengingat waktu sudah malam, sesi tanya jawab kali ini hanya dibuka satu pertanyaan saja. Disini saya beri waktu 10 menit untuk para peserta menyimak dan mengajukan pertanyaan lewat private chat ke moderator dengan menyebutkan nama dan asal cabang.

Baik 10 menit telah berlalu. Berikut pertanyaan yang diajukan untuk pemateri kedua: 



Salam, saya Ilmi Ikhsan Cab. Makassar Timur
Mengenai fenomena covid-19 saya kemarin membaca artikel bahwa ada dilematis antara positif thinking atau negatif thinking dengan masalah ini. Negatif thinking bisa menimbulkan stress masyarakat yang katanya malah menurunkan sistem imun. Di sisi lain, jikalau berpikir positif maka, orang-orang akan cenderung mengabaikan anjuran2 pemerintah dalam menanggulangi Covid-19. Bagaimana tanggapan pemateri?
moderator: saya persilahkan kanda ikna untuk menjawab pertanyaan diataskakanda ikna hmi: Bismillaah, Izin menjawab pertanyaan



moderator:  Terimakasih kanda ikna sudah menjawab pertanyaan yang diajukan kanda ilmi dari cabang makassar timur. Langsung saja mungkin ada tanggapan dari teman-teman mengenai jawaban pemateri tersebut, bisa langsung disampaikan lewat personal chat kepada moderator. Saya beri waktu 5 menit dari sekarang, silahkan.. Berikut tanggepan untuk jawaban dari pemateri : 

Maaf sebelumnya, yang saya maksud negatif thinking di sini lebih kearah ketakutan dan keresahan masyarakat melihat fenomena corona ini baik dari segi kesehatan dengan fatality rate yang tinggi, jadi karena ketakutan berlebihan ini katanya bisa menurunkan body imune seseorang. Oleh karena itu, beberapa ahli menyarankan untuk berpositif thinking dengan pandemi ini, nah ketika masyarakat berpositif thinking misal menanggap abai si corona ini yang terjadi malah mereka tetap saja ngeyel untuk tidak mematuhi SOP PSBB misalnya
moderator : saya persilahkan kanda ikna untuk menanggapi kembali..

kakanda ikhna : Baik terimakasih atas tanggapan nya



moderator : Terimakasih saya sampaikan kepada kanda ikna atas penyampaian materi yang luar biasa. InsyaAllah akan bermanfaat bagi kita semua. Aamiin


Alhamdulillahirabbil alamin. Kita telah sampai ujung diskusi. Saya menyampaikan terimakasih kepada para pemateri, Ayunda Yusticia dan Kanda Ikna yang telah menyempatkan waktu untuk sharing ilmu yang dimiliki. Dan tak lupa saya ucapkan terima kasih juga kepada para peserta yang sudah ikut serta aktif dalam forum diskusi kali ini dengan memberikan pertanyaan maupun tanggapan. Apabila masih ada pertanyaan yang belum tersampaikan, jawaban yang kurang pas, dan ada beberapa hal yang ingin didiskusikan lagi dengan pemateri, bisa ditanyakan kepada pamateri di luar forum diskus

kakanda ikna : Baik sama samaa, terimaksih juga kepada moderator yang sangat luar biasa dan teman teman sekalian .
Kurang lebih nya mohon di maaf kan dari saya pribadi, jika merasa ada yanh kurang boleh lanjut diksusi secara personal dengan saya .
Terimakasih, wassalamualaikum wr wb

moderator : Demikianlah diskusi online kali ini, saya selaku moderator memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada teman-teman sekalian, apabila didalam penyampaian dan didalam diskusi online ini masih banyak kekurangan dan kesalahan.
Mewakili teman-teman pengurus hmi kom untag jakarta, mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya atas keikutsertaan teman-teman dalam diskusi online ini. Kami berharap silaturrahmi ini bisa tetap terus terjaga 

Wassalamualaikum Wr Wb

Untuk sertifikatnya, bisa diunduh di link di bawah ini. Bagi yang merasa sudah registrasi namun tidak ada namanya, bisa personal chat ke saya.

https://drive.google.com/drive/folders/1iQry1c_H6DS1opQd3oiaCGy_ZafYbMey

Terimakasih teman-teman, belum sempet mengecek ada berapa cabang. Tapi dari sabang sampai merauke 😭Semoga silaturrahmi tetap terus terjaga yaaa 💚

moderator merubah grub menjadi grub diskusi bersama.

sekian terimakasih

editor ari setiawan- Departemen Kepemudaan HMI komisariat universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Cabang Jakarta Pusat - Utara

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DISKUSI ONLINE HMI KOM UNTAG JKT "Rekonstruksi Feminisme dari Perspektif Islam dan Perempuan dalam Gerakan Buruh"

Silahtuhrahmi Dengan Kasubsi Tindak Pidana Umum Kejaksaan Negeri Jakarta Utara